Air minum adalah air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidrasi pada tubuh manusia. Hal ini dikarenakan 70% tubuh manusia adalah air. Sehingga, kekurangan air atau yang dikenal dehidrasi sangat mungkin dapat menurunkan fungsi-fungsi dari tubuh itu sendiri. Seperti menyebabkan kinerja otak jadi tidak optimal. Salah satu imbasnya, otak jadi tidak fokus, susah berpikir, mengantuk, susah mengingat sesuatu, sampai sakit kepala. Namun, air yang dibutuhkan tubuh bukanlah air sembarangan. Terdapat beberapa persyaratan yang mesti dipenuhi agar air yang dikonsumsi tersebut benar-benar layak dan aman. Syarat dasarnya adalah harus terbebas dari bakteri dan kuman serta terhindar dari kontaminasi zat-zat yang berbahaya.
Lalu, jika syarat dasarnya adalah harus terbebas dari bakteri dan kuman, apakah air sungai, danau, sumur dapat diminum? Juga apa bedanya keempat jenis air tersebut dengan air mineral/air galon yang biasa kita minum?
Air sungai, danau, dan sumur atau dari keran rumah, biasa disebut dengan air putih. Sedangkan air mineral merupakan air yang diambil dari sumber mata air pegunungan vulkanik yang kaya akan mineral alami. Lalu apa bedanya antara kedua air tersebut?
Air putih
Jenis air ini biasanya didapatkan dari sungai, danau, sumur, atau dari keran rumah. Sebelum dapat diminum, air putih harus direbus dulu. karena mengandung bakteri dan parasit yang berasal dari kotoran manusia atau hewan. Air putih memiliki tingkat keasaman atau pH antara 5–7,5. Dalam air putih terdapat Natrium dan Katrium yang berfungsi membantu sistem metabolisme tubuh. Meski tidak mengandung vitamin, namun fungsinya mampu menyerap dan mengedarkan vitamin dalam tubuh secara lebih maksimal. Air putih biasa bisa jadi mengandung mineral tambahan, termasuk kalsium, magnesium, dan potasium.
Ada banyak sekali manfaat dari air putih. Diantaranya adalah, Mencegah kekurangan cairan atau dehidrasi, Membantu produksi air liur, Mengatur suhu tubuh agar tetap stabil, Membantu melancarkan pencernaan, Membantu penyerapan nutrisi, Dan meningkatkan sirkulasi oksigen dalam darah.
Air mineral
Air ini berasal dari reservoir bawah tanah alami dan mata air mineral, sehingga kandungan mineralnya lebih tinggi daripada air putih. Air mineral memiliki tingkat keasaman atau pH antara 6–8,5. Mineral yang sering terdapat pada air jenis ini adalah kalsium, magnesium, kalium, sodium, bikarbonat, zat besi, dan seng.
Karena kandungan karbonasi dan mineralnya, air jenis ini mampu memberikan banyak manfaat kesehatan, termasuk: lebih mudah dserap tubuh, mengoptimalkan kesehatan jantung, mencegah kekurangan magnesium, menurunkan tekanan darah, mengoptimalkan sirkulasi darah, merdakan gejala sembelit, mencegah dehidrasi, meningkatkan kesehatan tulang, mencegah gangguan kesehatan pada kulit, dan yang terakhir, meningkatkan energy.
Setelah membahas tentang perbedaan air putih dan air mineral, selanjutnya kita akan membahas tentang, kriteria air minum yang dapat dikonsumsi.
1. Tidak memiliki bau, warna, dan rasa.
Kriteria air minum ini dapat dinilai dengan mudah oleh indra manusia. Air yang aman dan layak konsumsi adalah air yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa atau tawar.
2. Tidak berada dalam suhu tinggi.
Suhu merupakan salah satu ukuran penting dalam menentukan apakah air minum tersebut layak konsumsi atau tidak. Ini karena sumber air minum yang terpapar suhu tinggi dapat memicu pertumbuhan mikroorganisme dan membuat air minum tercemar.
Contohnya adalah beberapa jenis bakteri Coliform yang dapat tumbuh dan berkembang saat air minum berada pada suhu 37°C. Sementara itu, jumlah bakteri Escherichia Coli dapat meningkat pada air yang bersuhu 44,2°C.
3. tidak mengandung mikroorganisme berbahaya
Masih berkaitan dengan kriteria sebelumnay, air minum yang layak konsumsi adalah tidak mengandung mikroorganisme berbahaya bagi kesehatan tubuh. Seperti E-Coli dan Salmonella, yang bisa menyebabkan diare.
4. tidak mengandung bahan kimia berbahaya
Selain mikroorganisme, air minum juga tidak boleh mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh, seperti arsenik, amonia, benzena, timbal, dan merkuri. Keberadaan bahan kimia berbahaya dalam air minum sekilas dapat diketahui dari bau dan rasanya. Air minum yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti logam berat, biasanya memiliki bau yang menyengat dan terasa seperti logam.
5. memiliki pH antara 6.5-8.5.
Meskipun pH air minum tidak memiliki dampak secara langsung terhadap kesehatan tubuh, tetapi pH atau derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan, merupakan salah satu parameter penting dalam menentukan kualitas air minum.
Air dengan pH yang terlalu rendah biasanya lebih mudah tercemar polutan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Selain itu, air jenis ini juga dapat menyebabkan korosi atau karat pada saluran air minum yang nantinya membuat air tersebut terkontaminasi dan tidak layak konsumsi.