Hari ini, 30 September 2024, tepat 59 tahun yang lalu peristiwa G30SPKI terjadi. Gerakan 30 September PKI, adalah salah satu peristiwa yang kelam dalam sejarah Indonesia. Terjadi pada akhir september tahun 1965, peristiwa ini melibatkan penculikan dan pembunuhan sejumlah perwira tinggi TNI angkatan darat oleh kelompok yang diduga terkait dengan partai komunis Indonesia, atau PKI. Peristiwa tersebut mengakibatkan gugurnya 6 jenderal serta 1 orang perwira pertama militer Indonesia, dan jenazahnya dimasukkan ke dalam suatu lubang sumur lama di area Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Pahlawan revolusi Indonesia, adalah gelar kehormatan yang disematkan oleh presiden Soekarno. Gelar kehormatan tersebut diberikan kepada para perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat yang gugur dalam peristiwa G30SPKI. Diantaranya adalah, Jenderal Ahmad Yani, Mayjen Raden Soeprapto, Mayjen Mas Tirtodarmo Haryono, Mayjen Siswondo Parman, Brigjen Donald Isaac Panjaitan, Brigjen Sutoyo Siswomiharjo, Lettu Pierre Andreas Tendean.
Apa itu PKI?
Partai Komunis Indonesia, adalah sebuah partai komunis di Hindia Belanda, yang saat ini menjadi Indonesia. Partai ini merupakan partai komunis nonpemerintah terbesar di dunia, sebelum dibubarkan pada tahun 1965. Partai ini memiliki dua juta anggota pada pemilu tahun 1955, dengan 16 persen suara nasional dan hampir 30 persen suara di Jawa Timur. Selama sebagian besar periode setelah Kemerdekaan Indonesia hingga pemberantasan PKI pada tahun 1965, PKI merupakan partai resmi yang beroperasi secara terbuka di Indonesia.
Tujuan utama PKI didirikan adalah, untuk menyebarkan ajaran komunis di indonesia, menentang kapitalisme belanda, dan memperjuangkan kaum buruh dan petani.
Bagaimana ajaran komunis masuk ke indonesia?
Komunisme, adalah ideologi yang dilahirkan oleh Karl Max. Karl Max, memiliki nama lengkap Karl Heinrich Marx. Ia adalah seorang filsuf, ekonom, sejarawan, pembuat teori politik, sosiolog, jurnalis dan sosialis revolusioner asal Jerman, yang lahir pada 5 Mei 1818, di trier Jerman, dan meninggal pada 14 Maret 1883, di London, Britania Raya.
Sebelum PKI dilarang, pasca tejadi pristiwa G30SPKI, pemahaman tentang komunis sudah berkembah pesat di Indonesia. Komunisme masuk ke Indonesia dipelopori oleh Hendricus Josephus Fransiscus Marie Sneevliet, atau biasa dipanggil Henk Sneevliet. Henk Sneevliet, merupakan warga belanda yang datang ke indonesia pada tahun 1913, bersama Adolf Baars.
Pada 9 Mei, 1914, di Surabaya, Henk Sneevliet mendirikan Indische Sociaal Democratische Vereeniging, atau ISDV. ISDV, berati perhimpunan demokrat sosial hindia. ISDV inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Partai Komunis Indonesia pada tahun 1917. Awalnya, ISDV adalah organisasi yang tidak mempropagandakan komunis. Akan tetapi, lama-kelamaan mengubah diri menjadi berpandangan komunis. Setelah keberhasilan revolusi di Rusia pada 8 Maret 1917, mereka memasuki organisasi-organisasi massa untuk menyebarkan pemahaman ini. Salah satunya adalah Sarekat Islam, atau SI, dibawah pimpinan Semaun. Kemudian, SI terbelah menjadi SI Merah, dan SI Putih. Dan akhirnya SI Merah yang menjadi Partai Komunis.
Pada tahun 1917, lahirlah Partai Komunis Indonesia. Pada tahun tersebut, nama PKI belum terkenal luas. Karena PKI dibuat secara diam-diam dan menjadi kelompok organisasi kiri dalam Sarekat Islam.
Sebelum mendirikan PKI, Semaun dan Darsono pernah menganyam pendidikan tentang komunis dari Sneevlit, di Indische Social Demoratische Partij. Atau ISDP. Diketahui, Sneevlit sendiri adalah sayap kiri dalam ISDP. Dari sana, keduanya sering berdiskusi dengan Sneevlit. Keduanya memlihhat celah SI, sehingga secara perlahan, mereka memasukkan ideologi-ideologinya.
Salah seorang tokoh Sarikat Islam, Haji Agus Salim, akhirnya menegakkan disiplin partai. SI berganti nama menjadi Partai Sarikat Islam di tahun 1921. Sesudah itu, barulah resmi nama PKI mencuat. Namun, partai komunis itu tidak kompak, lantaran salah seorang pendirinya, Tan Malaka, membentuk Partai Rakyat Indonesia (PARI).
Dalam sejarahnya, PKI telah melakukan tiga pemberontakan. Pada tahun 1926, Pemberontakan pertama terjadi. Pemberontakan itu gagal dan PKI dilibas pemerintah kolonial Belanda. Ribuan orang dibunuh dan sekitar 13.000 orang ditahan. Sejumlah 1.308 orang, umumnya kader-kader partai, dikirim ke Boven Digul, sebuah kamp tahanan di Papua.
Pada tahun 1948, PKI melancarkan pemberontakan kedua. Pemberontakan yang berniat meruntuhkan RI dan menggantinya dengan negara komunis. Upaya kedua ini kembali gagal.
Pemberontakan ketiga dilakukan pada tahun 1965, yang kita kenal dengan peristiwa G30SPKI. Yang mengakibatkan gugurnya 6 jenderal serta 1 orang perwira pertama militer Indonesia.