Kemarin saat malam tahun baru 2024, aku, Abah, Ibuk, Ilma, dan Fajar, sedang bakaran atau BBQ ala-ala di rumah kita yang masih belum jadi. Bukan karena kami merayakan tahun baru, tetapi karena sepertinya, besok Senin 1 Januari 2024, lantai rumah sudah diplester. Sehingga ini adalah bakaran terakhir kami sebelum genteng terpasang, tanah dipadatkan, lalu diplester dan dikramik.
Kita sudah 3 kali bakaran di rumah yang masih proses pembangunan ini. Yang pertama, saat sedang pembuatan slup. Yang kedua saat pemasangan hebel. Dan yang terakhir ketika memasang reng untuk genteng. Nanti malam, kami membakar sosis, udang, dan daging slice. Di pagi hari, aku membantu ibuk membuat sarapan, memarinasi udang, dan daging untuk nanti malam.
Saat akan adzan maghrib, aku menata tempat untuk bakaran. Karena diruang tamu ada banyak tumpukan kayu untuk reng atap, di kamarku ada tumpukan semen, dan di kamar ibuk abah ada alat-alat tukang, sehingga kami bakaran di kamar ilma. Lalu aku dan ibuk menyalakan arangnya. sedangkan Ilma dan Fajar bermain-main di teras. Setelah adzan, kami bergantian untuk shalat maghrib. abah keluar, akhirnya yang menjaga api agar tetap menyala abah, sedangkan aku shalat maghrib dahulu. Setelah shalat kami mulai membakar sosis, disusul udang, dan yang terakhir adalah daging.
Setelah -+45 menit, semua sudah matang, dan kita segera makan bersama. Aku mengambil dua sosis besar, satu sosis kecil, tiga udang, lima sendok daging, dan tiga lembar besar selada, tanpa nasi. 4 menit setelaah mengambil makanan, adzan isya’ berkumandang. Lalu 15 menit setelah adzan berhenti, terdengar suara kembang api.
Aku langsung berpikir, Apa dampak kembang api bagi manusia dan lingkungan?
Meskipun kembang api terlihat indah saat dipandang, kembang api memiliki dampak buruk terhadap manusia, hewan, dan lingkungan. Saat kembang api meletus di udara, ledakannya mengeluarkan campuran bahan kimia ke atmosfer. Banyak di antara bahan kimia tersebut dapat membahayakan manusia dan lingkungan. Warna-warni yang cerah dalam kembang api berasal dari senyawa logam seperti barium atau aluminium yang dapat berdampak negatif pada kesehatan hewan dan manusia. Kembang api juga mengeluarkan kepulan asap halus dan partikel, sehingga mempengaruhi kualitas udara setempat. Kembang api juga mengeluarkan asap halus dan juga partikel. Sehingga, mempengaruhi kualitas udara di sekitar.
Ketika terbakar dan meledak di atmosfer, kembang api melepaskan sejumlah kontaminan yang memengaruhi kualitas udara. Beberapa kontaminan dalam kembang api seperti karbon dioksida, karbon monoksida, nitrogen, sulfur dioksida, dan particulate matter (PM). Kabut dari ledakan kembang api dihasilkan oleh PM, kombinasi zat padat dan cair berukuran sangat kecil yang ditemukan di udara. Yang paling berbahaya adalah PM2.5, partikel halus yang dapat terhirup dengan diameter 2,5 mikrometer atau lebih kecil. Zat ini dianggap sebagai polutan udara yang berbahaya karena kemampuannya mempengaruhi paru-paru dan jantung manusia. Selain itu menimbulkan polusi udara yang ikut menyebabkan kerusakan lingkungan.
Yang menjadi sorotan adalah, setiap pesta kembang api, ada peningkatan karbon monoksida, oksida nitrat, dan karbon dioksida di lingkungan sekitar. Semua polutan atmosfer yang dihasilkan oleh aktivitas kembang api juga berdampak terhadap suhu. Selama pesta kembang api, ditemukan bahwa kandungan panas atmosfer menjadi lebih besar, suhu udara permukaan meningkat, dan visibilitas udara dapat menurun sebanyak 92%.