Sebelum abah berangkat sekolah, kita berdiskusi tentang project apa yang akan kulakukan. Hasil dari diskusi tersebut, adalah tentang IoT atau Internet of Thinks. Karena di dalam Internet of Thinks terdapat aplikasi atau website untuk mengatur alat-alat pintar, sebagai permulaan, untuk website aku membuat website yang berisi tulisan, gambar, dan videoku. Untuk aplikasi, aku memilh membuat game. Sedangkan, untuk membuat hardware atau perangkat keras IoT, aku memilih Arduino. Jurnal tentang project IoT terdapat pada tulisan selanjutnya.
1. Browsing Software pembuat website.
Sebelumnya, yang aku pikirkan dalam Web Development adalah KODING. Aku sendiri (sebelum mengerjakan proyek Game Development), pernah belajar koding, dalam bahasa Java Script. Akan tetapi tujuanku belajar koding saat itu adalah untuk mempermudah membuat animasi di After Effect, atau biasa disebut Expression. Itupun masih hanya sekedar perintah-perintah sederhana sekelas, Loop In, Loop Out, Wiggle, dll, yang mungkin, maksimal hanya 5 baris. Oleh karena itu, aku harus mencari software apa saja yang dapat digunakan untuk membuat website tanpa koding, dan yang jelas GRATIS.
Sebelum membahas lebih lanjut, dalam membangun Website, terdapat 2 istilah yang sangat penting. Yaitu “Domain” dan “Hosting”. Jika diibaratkan, “Domain” adalah alamat rumah kita. Dalam website, contohnya seperti www.hostinger.com, atau www.niagahoster.co.id, atau dalam websiteku www.fiaidikahammadafwa.online. Sedangkan “Hosting”, adalah tempat kita membangun rumah. Saat itu, terdapat 3 opsi yang bisa aku pilih. Yaitu Blogger, WordPress, dan Googel Site.
· Blogger.
Bloger adalah platform blog sederhana untuk pemula yang ingin membuat blog kecil secara gratis. Kelebihan Blogger adalah, kita bisa menggunakannya secara gratis seumur hidup tanpa batasan ruang penyimpanan hosting. Membuat website dengan Blogger akan ada biaya jika kita merubahnya menjadi domain berbayar atau custom. Namun pembayaran tersebut bukan untuk blogger, akan tapi untuk penyedia domainya.
· WordPress.
WordPress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka atau open-source yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog. WordPress tersedia dalam dua versi, yaitu WordPress.com dan WordPress.org, dan keduanya menawarkan pilihan gratis dengan perbedaan fitur.
o WordPress.com (Hosted)
Website.com dapat diakses secaara gratis, tetapi dengan keterbatasan. kita akan mendapatkan subdomain (misalnya, namasitus.wordpress.com) dan ada batasan ruang penyimpanan serta beberapa fitur. Untuk menghapus iklan, mendapatkan domain kustom, atau menambahkan fitur lebih canggih, kita perlu membayar paket berlangganan.
o WordPress.org (Self-hosted)
WordPress.org gratis untuk diunduh dan digunakan, tetapi kita perlu membeli domain dan hosting sendiri. WordPress.org memungkinkan kita untuk mengontrol sepenuhnya situs web kita, menginstal tema dan plugin apa pun, dan menyesuaikan sesuai kebutuhan tanpa batasan.
Kesimpulanya, WordPress memang dapat digunakan secara gratis, akan tetapi jika kita ingin lebih banyak kontrol atau fitur tambahan, ada biaya terkait, seperti hosting, domain, atau paket premium.
· Google Site.
Google Sites sepenuhnya gratis dan mudah digunakan, bahkan untuk pemula. kita hanya memerlukan akun Google untuk memulai. Selain itu, google site sangat terintegrasi dengan produk Google lainya, seperti Drive, Google Docs, Google Forms, Google Maps, dan Youtube. Selain itu, google site juga memiliki template yang menurutku keren-keren, dan mudah untuk dikustom.
Seperti Google Docs, Google Sites memungkinkan kolaborasi real-time, di mana beberapa pengguna dapat mengedit situs secara bersamaan. Google Sites juga sangat sederhana dan tidak memerlukan pengetahuan coding ataupun desain web. Antarmukanya mudah dipahami dan digunakan oleh siapa saja.
Bagian yang paling penting adalah, Google Sites menyediakan hosting gratis, sehingga kita tidak perlu membayar untuk server web. Kita hanya perlu membayar untuk domain saja, itupun bersifat opsisonal. Karena jika kita tidak memiliki domain, kita juga sudah dapat domain seperti https://sites.google.com/view/namadomain
Dari ketiga opsi diatas, yang menjadi pilihanku dalam membuat website adalah Google Site. Mengapa memilih Google Site? Jawabannya adalah, jika aku memilih Blogger, menurutku kurang dapat di custom. Sedangkan pada Wordpress, selain pada versi gratis terdapat batasan fitur dan hosting, waktu itu aku pernah melihat channel youtube David Alfa Sunarna, seorang programmer bisa ekspor, yang membahas website yang dibuat dengan Wordpress diblokir oleh Kominfo, atau Kementrian Komunikasi dan Infomatika.
Kominfo sendiri mengatakan, pada saat itu terdapat kesalahan teknis yang dilakukan Kominfo, sehingga website yang dibuat dengaan Wordpress sempat terblokir. Hal ini berawal dari adanya beberapa situs judi online yang bersembunyi di subdomain Wordpress, sehingga dilakukanlah pemblokiran. Maka dari itu, google site lah yang menjadi pilihanku.
2. Pembelian Domain.
Melihat berbagai video youtube yang membahas tentang pembelian domain, terdapat banyak sekali opsi untuk membeli domain. Beberapa diantaranya adalah Hostinger, Niaga Hoster, Rumah Web, IDCloudHost, dll. Karena pada saat itu yang mendominasi adalah video membeli domain dan/atau hosting dari Niaga Hoster, maka aku memilih membeli domain di Niaga Hoster.
Niaga Hoster adalah salah satu penyedia layanan hosting dan domain terkemuka di Indonesia. Kelebihan Niaga Hoster adalah memiliki kecepatan server yang tinggi, uptime yang stabil, serta dukungan pelanggan yang responsif melalui berbagai saluran, termasuk live chat dan telepon. Mereka juga menawarkan berbagai paket hosting yang terjangkau dan fitur lengkap, seperti cPanel untuk manajemen website, SSL gratis, dan migrasi website gratis, yang menjadikannya pilihan menarik bagi pemula maupun pengguna berpengalaman.
Untuk membeli domain di Niaga Hoster, kunjungi situs resminya di niagahoster.co.id dan gunakan fitur pencarian domain di halaman utama. Masukkan nama domain yang ingin didaftarkan, maka sistem akan memeriksa ketersediaan nama tersebut secara real-time. Jika nama domain tersedia, klik tombol "Daftar" untuk melanjutkan ke halaman pendaftaran. Isi informasi yang diperlukan, seperti nama pemilik, alamat email, dan informasi kontak lainnya. Setelah itu, lanjutkan ke proses pembayaran.
Setelah pembayaran berhasil, kita akan menerima konfirmasi melalui email, dan domain akan segera aktif. Kita dapat mulai menggunakannya untuk website atau keperluan lainnya, serta memanfaatkan fitur tambahan seperti pengelolaan DNS, SSL secara gratis, dan layanan email yang disediakan oleh Niaga Hoster. Di Niaga Hoster, kita dapat memilih berbagai macam akhiran domain. Seperti .com, .net, .org, .io, .online, dan .shop dengan harga mulai dari Rp.15.900,00 sampai Rp.627.900,00 per tahun (belum termasuk pajak).
3. Web Development.
Setelah membeli domain, kita bisa langsung mendevelop website tersebut. Kita dapat memulai dengan membuka Google Chrome di PC atau Laptop, cari site.google.com tekan enter. Kita bisa memilih berbagaimacam template, atau membuatnya mulai dari 0. Aku sendiri mulai membuatnya dari 0. Setelah itu pilih tema website sesuai selera. Atur tampilan website sesuai keinginginan.
Jika sudah mengatur tampilan website, tekan gambar gear di kanan atas atau pengaturan. Di pengaturan, pilih pengaturan Domain Kustom. Pilih mulai penyiapan. Masukkan domain yang tadi kita beli, lalu verifikasi kepemilikan domain dengan menyalin kode TXT, atau CNAME. lalu tempelkan pada DNS Setting pada properti domain Niaga Hoster. Aku sendiri lebih menyarankan menggunakan metode TXT.
Jika sudah melakukan verifikasi kepemilikan domain, buka DNS Setting. Pada properti domain, tambahkan DNS Record. Dibagian tipe, pilih CNAME, dibagian nama, ketik “www”. Lalu dibagian target, ketik “ghs.goooglehossted.com” jika sudah, klik tambah Record.
Setelah menambahkan DNS Record, kembali pada draft website, klik publikasi website. Tunggu paling tidak 2 hari, lalu cek apakah website sudah bisa dicari menggunakan nama domain, atau tidak. Jika yang muncul adalah 404 Not Found, periksa settingan DNS, lalu pastikan NS-nya benar. Jika sudah, selamat, domain telah terhubung ke website, dan juga website sudah terpublikasi.
4. Masalah yang aku alami.
Dalam membagun website ini, tentunya aku mengalami beberapa masalah. Terutama dibagian domain. Saat itu, karena ketika melihat tutorial youtube aku tidak menyimaknya dengan baik, terdapat tahapan yang salah. Yaitu pada settingan NS, atau Name Server. Seharusnya, aku harus menambahkan CNAME www.ghs.googlehosted.com. Namun yang aku lakukan saat itu hanyalah verifikasi kepemilikan domain di google site saja. Namun targetnya belum aku tautkan di setingan DNS Record Niaga Hoster. Akhirnya satu bulan lebih websitenya belum terpublikasi.
Menurutku, saat itu website belum terpublikasi adalah karena gagal di index, padahal yang sebenarnya terjadi adalah karena aku tidak mencantumkan CNAME www.ghs.googlehosted.com. Karena, aku mengira yang terjadi adalah gagal index, sambil menunggu agar website terindeks, aku mengerjakan project game. Jurnal tentang Game Development akan aku bahas ditulissan selanjutnya.
Karena kendala tersebut, akhirnya aku minta abah menanyakan Om Humam, yang membuat website www.orangrembang.com, dan www.nurfmrembang.com. Saat itu aku belum tahu bahwa aku harus menamabahkan CNAME www.ghs.googlehosted.com, lalu kata Om Humam, settingan NS dari domain, ke Hosting tidak konek. Akhirnya aku mencari tahu lagi apa tahapan yang kurang. Dan ternyata, aku melewatkan CNAME www.ghs.googlehosted.com. Setelah itu barulah aku menambahkan CNAME www.ghs.googlehosted.com, lalu di malam hari selanjutnya, websiteku sudah terpublikasi dengan domain.
5. kesimpulan.
Dalam perjalanan mengembangkan website ini, aku telah belajar banyak hal tentang dunia web development, mulai dari pemilihan platform, hingga pembelian domain, dan penyelesaian masalah. Memilih Google Sites, adalah keputusan yang tepat untuk pemula, seperti aku. Karena, kita bisa fokus pada konten yang akan ditampilkan tanpa terjebak dalam kerumitan KODING.
Proses pembelian domain di Niaga Hoster juga berjalan lancar, meskipun sempat mengalaami kendala dalam pengaturan DNS. Namun, pengalaman ini membuktikan bahwa setiap kesalahan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang. Dengan mengembangkan website ini, memberiku beberapa pelajaran dan pengalaman. Karena, mendevelop website, kata Dea Afrizal, seorang Web Devloper dan juga Youtuber, adalah materi kuliah jurusan Teknik Informatika, semester 2. Sedangkan aku, dikelas 8, dengan bersekolah dirumah, sudah bisa mendevelop website. Dan hampir 100% semua dari tutorial Youtube.
Ke depannya, aku berharap bisa menerapkan semua pengetahuan yang telah didapat untuk proyek-proyek selanjutnya, termasuk pengembangan aplikasi dan perangkat keras IoT yang lebih kompleks. Jurnal tentang proyek Game Development dan IoT, akan ada di tulisan selanjutnya.
Jika kalian membaca tulisan ini melalui buku, jangan lupa mengunjungi www.fiaidikahammadafwa.online. Jika kalian membaca tulisan ini melalui website, terimakasih telah mengunjungi website ini.
~Fiaidika Hammad ‘Afwa, 4 Oktober, 2024.