Kemarin, tanggal 22 Desember 2023, abah memberitahuku bahwa tanggal 25 Desember 2023 diajak Om Abid produksi film. Film ini untuk PT Semen Gresik. Bukan film sih, lebih tepatnya untuk opening acara ulang tahun Semen Gresik yang ke-10 tahun.
Berikut adalah sedikit informasi mengenai PT Semen Gresik. PT Semen Gresik merupakan anak perusahaan dari PT Semen Indonesia Tbk. Perusahaan ini merupakan perusahaan operasional penghasil semen di grup Semen Indonesia. Pendirian perusahaan ini sama seperti pendiri PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Yaitu oleh PT Pupuk Indonesia Holding Company.
PT Semen Gresik adalah perusahaan pabrik semen yang berdiri pada 10 Januari 2014 dan menjadi bagian dari SIG. Berlokasi di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, mengoperasikan pabrik semen terintegrasi dengan kapasitas 3 juta ton/tahun. Kantor pusat Semen Gresik berada di Tuban, Jawa Timur, dan Rembang, Jawa Tengah, Indonesia. Informasi mengenai PT Semen Gresik akan aku bahas di tulisan selanjutnya.
Jum’at, 22 Desember 2023, lebih tepatnya setelah shalat Jum’at, sekitar jam 13.00, aku diantar abah ke kantor Om Abid. Kantor Om Abid, berada di desa Pandean. Lalu, jam 14.00 kami langsung ke lokasi shooting, tepatnya di Omah Kebalen. Omah kebalen berada di Jl. Wage Rudolf Supratman No.38, Kutoharjo, Kec. Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Rumah berbentuk Pendopo ini milik Om Chris dan Tante Utami.
Acara hari ini adalah Reading, dan Framing. Lalu, apa itu Reading dan Framing? Sederhananya, reading sama seperti gladi bersih seluruh komponen film, seperti sutradara, kru, dan para pemeran sebelum tahap shooting dilakukan. Sedangkan Framing merupakan pembatasan gambar oleh kamera yang bertujuan untuk membatasi objek mana saja yang tidak perlu diperlihatkan sesuai kebutuhan unsur naratif yang diperlukan.
Sampai di lokasi, aku dan Om Abid menunggu team dan talent di ruang TV. Kami ngobrol-ngobrol bersama Om Chris dan Tante. Baru sekitar -+10 menit, Om Chris pamit mau keluar, katanya mau ada acara ke Gedung Haji. Saat akan keluar rumah, Om Chris bilang kalau kotak terbuka di depan pintu itu adalah makanan bejo, aku langsung terbingung, siapa sebenarnya bejo? Tetapi, aku tidak sempat bertanya karena Om Chris sudah keluar rumah menaiki mobil. Lalu, kami lanjut ngobrol bersama Tante. Ternyata, dulu Tante adalah Pramugari maskapai Garuda. Kalau tidak salah, (karena lupa) Tante Utami telah menjadi Pramugari selama -+26 tahun, dari tahun 1993. Pada tahun 1993, tante bertugas menjadi Pramugari di Penerbangan Domestik, tetapi pada tahun 1994, langsung bertugas menjadi Pramugari di Penerbangan Internasional.
Setelah mengobrol selama -+45 menit bersama Tante, akhirnya team dan talent sudah datang. Jam 15.00, Reading mulai. Video opening acara ulang tahun Semen Gresik ini berjudul “Rumah Bu Sukur”. Yang menceritakan hari pertama Sekar (Putri bu Sukur) kerja di pabrik semen saat ulang tahunnya yang ke-10 (karena lahir di tahun kabisat). Hari itu, Ibu memberikan sesuatu kepada Sekar. Tetapi, ada dua orang penjahat yang mengincar hadiah tersebut.
Akhirnya terjadi perkelahian anatara Sekar dan Ibu, melawan dua penjahat tersebut. Salah satu penjahat tersebut menembakkan pistol ke arah Ibu, namun tak berhasil. Lalu Ibu melemparkan paha ayam hingga masuk mulut dan membuat pingsan penjahat satu. Lalu penjahat dua tak terima, saat akan menyerang Ibu, Sekar memukul pundak penjahat dua menggunakan wajan hingga pingsan. Ternyata, kado tersebut adalah peti. Sebelum Ayah Sekar meninggal, Ayah sekar pernah berwasiat kepada Ibu Sekar untuk memberikan peti tersebut saat ulang tahun Sekar yang ke-10 tahun. Ternyata, isi dari peti itu adalah logo ulang tahun yang ke-10 Semen Gresik.
Jam 16.00, mulailah Framing. Om Abid dan Om Ervin mencari posisi kamera di teras, ruang TV (ruang keluarga rumah Bu Sukur), dapur, kamar 1 (kamar Sekar), kamar 2 (kamar Bu Sukur). Kegiatan hari itu selesai jam 17.00, aku langsung berpamitan lalu pulang diantar teman Om Abid.
Senin, 25 Desember 2023, aku bangun jam lima pagi. Aku langsung ke kamar mandi untuk mandi dan wudhu, lalu segera shalat subuh. Setelah shalat, aku makan, sikat gigi, lalu memompa ban sepeda untuk ke lokasi. Jam enam seperempat, aku berangkat. Sesampainya di lokasi, aku ditawari sarapan, tetapi karena sudah makan, aku menolak.
Di ruang TV, ada Om Ervin yang sedang menyeting kamera, ada Tante Anggi yang sedang merias Om Cholid. Di depan pintu masuk, ada Om Nata yang sedang menyeting lighting, dan juga ada yang menyeting audio recorder. Lalu, Om Chris keluar rumah, menggunakan kemeja dan celana kain. Aku menebak-nebak, Om mau kemana, tapi aku tidak bertanya. Lalu Om Chris pamit mau ke Gereja. Aku baru ngeh, ini kan tanggal 25 Desember, hari Raya Natal. Pantas saja, kemarin, saat aku melihat meja pajangan, terdapat Wine (minuman memabukkan), aku berpikir saat melihat botol tersebut, kan didalam Islam tidak boleh membeli, bahkan meminumnya, menyimpan saja tidak boleh. apakah Om Chris non muslim?. Tetapi, meskipun Om Chris beragama Kristen, kita tetap harus ber-toleransi, menghargai kepercayaan orang lain.
Shooting mulai pukul 07.30. Berikut adalah rincian waktu, tempat, adegan, pemeran dll.
Jam 13.00-14.00, kami istirahat makan. Saat aku sedang makan, bejo datang, makan, lalu terbang lagi. Ternyata yang kemarin Om Chris bilang benar. Aku mengira kotak terbuka yang berisi biji-bijian di depan pintu itu adalah makanan lovebird yang di halaman belakang, tetapi tidak yakin karena lovebird yang dibelakang sangat banyak sedangkan biji-bijanya sangat sedikit. Ternyata, bejo adalah burung perkutut. -+10 menit setelah bejo terbang, Om Chris bergabung makan siang dengan kami. lalu tiba-tiba, bejo datang lagi.
Ternyata, dulu saat masih bayi, bejo jatuh dari pohon, lalu diselamatkan Om Chris. Om Chris meloloh bejo dari yang tidak bisa terbang, (karena sayapnya tidak ada bulunya) sampai dapat terbang walaupun belum lancar, saat itu, Om Chris meletakkan bejo di kandang lovebird, tetapi di sekat. Setiap siang, Om Chris memberikan makan di luar kandang, lalu dimasukkan lagi. Setelah bejo benar-benar bisa terbang, Om Chris melepaskan bejo, tetapi, di siang hari malah kembali lagi, lalu om Chris memberikan makan. Setelah makan, bejo pergi terbang lagi. Lalu, kebiasaan itu berlangsung sampai sekarang.
Setelah istirahat, kami melanjutkan shooting lagii….
“Keep silent, satuu, duaa, tigaa action”. Saat sudah mulai adegan penjahat mengejek, mengeluarkan senjata dan penjahat menarik pelatuk, baru adegan penjahat mengejek, “Banyak omong” muncul suara “ngeeeng-drrrrrrrrrrrr” suara truk air yang sedang mengisi air di rumah tetangga depan. Akhirnya kita menunggu truk itu selesai mengisi air. 10 menit menunggu, truck itu masih saja belum selesai mengisi air. Akhirnya kita menskip adegan ini menjadi adegan yang tidak menggunakan suara yaitu Bu Sukur menghias Tumpeng. Akhirnya kita menata ulang lighting, menyeting ulang kamera, (mengganti tripod menjadi gimbal, dan mengganti lensa) menata dapur, dan menyeting Fog Maker.
Jam 15.02, terdengar suara Adzan Ashar. Aku baru ingat, tadi tidak shalat Dhuhur!! Aku langsung ke Musholla yang ada di sebelah rumah, lalu Shalat Ashar, kemudian qada’ Shalat Dhuhur. Selesai Shalat, aku kembali mengikuti.
Jam 16.30, masih belum selesai juga. Jam 17.20, juga masih belum selasai. Ini karena sejak take di teras, yang seharusnya selesai jam 10.00 menjadi jam 11.30. dan sekarang, masih di adegan penjahat tergeletak dan penjahat 2 berpose silat, Lalu sekar datang. Jam 17.45, aku memutuskan untuk pulang.
Ternyata, shooting kemarin selesai jam 23.00. Kata abah, seharusnya aku mengikuti itu sampai selesai. Karena jika diberi tanggung jawab, harus di selesaikan. Maka dari itu, besok lagi jika aku memiliki tanggung jawab, harus kuselesaikan sampai selesai.