Jalan Jalan di Hari Minggu
Kemarin, Minggu, 12 November, 2023 aku, firman, alfi dan keluarga jalan-jalan ke bukit cendana. Bukit cendana terletak di Desa Candimulyo, Kec. Sedan, Kabupaten Rembang. Bukit cendana sendiri memiliki ketinggian -+560 mdpl. Dengan ketinggian -+560 mdpl, sebenarnya sudah bisa dikatakan gunung. Karena, bukit adalah permukaan bumi yang memiliki ketinggian 200-300 mdpl. Sedangkan bukit cendana memiliki ketinggian -+560 mdpl. Maka, bukit cendana tergolong kategori gunung karena ketinggiannya diatas 400 mdpl.
Awalnya, bukit cendana adalah bukit kosong. Tetapi dikelola oleh pemuda setempat untuk meningkatkan kegiatan ekonomi disana. Kegiatan ekonomi adalah sebuah aktivitas yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, terdapat tiga jenis kegiatan ekonomi diantaranya adalah, produksi, distribusi, dan konsumsi. Yaitu digunakan menjadi cafe, dan camping ground, yang pemandangannya menghadap langsung dengan gunung argo puro lasem. Jika tidak membawa tenda, kita bisa menyewa villa/glamp Camp atau tenda. Sarana prasarana di bukit cendana sangatlah lengkap. Yaitu 1 musholla, 2 kamar mandi, 1 panggung, 1 tempat parkir, dan beberapa spot foto yang menarik.
Rencana ke bukit cendana sebenarnya sudah kami rencanakan dua bulan lalu, tetapi karena teman-temanku belum memiliki waktu luang akhirnya kemarin Minggu, 12 November, 2023 kita berangkat walaupun tidak lengkap. Perjalanan, dimulai pada Pukul 08.30 menggunakan pickup. Aku, fajar, alfi dan firman dibelakang atau di bak mobil, sedangkan ilma dan ibuk di dalam dengan abah yang menyetir. Sampai di kaki bukit cendana sekitar pukul 09.15, lalu kita mulai trekking sekitar 10 menit untuk menuju puncak bukit cendana. Setelah melewati tempat pemancingan, ada dua jalur antara kiri dan kanan. Lalu kami memilih jalur kanan, yang ternyata sanngat curam dibanding jalur kiri. Akan tetapi, jaraknya lebih dekat.
Sesampainya di atas, cafe masih tutup, tidak ada pengunjung selain kita, dan ada spot foto yang di bawah, jalannya sudah agak tertutup oleh tumbuhan, menandakan sudah lama tidak dilewati orang. Sembari menunggu cafe buka, kita berfoto-foto. Setelah menunggu -+30 menit cafe masih saja belum buka, padahal dulu saat aku dan keluarga kesana, pukul 09.00 sudah buka. Akhirnya, karena beberapa dari kami kami belum sarapan, termasuk aku, kami memutuskan untuk turun dan mencari makan di Ngulahan Park. Jarak antara bukit cendana dan ngulahan park tidak terlalu jauh, hanya berjarak sekitar 3 km.
Ngulahan park terletak di Desa Ngulahan, Kec. Sedan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Sampai di ngulahan park kita makan mie di warung mamahnya mbak priza. lalu melihat lihat hewan yang ada di sana, diantaranya adalah burung hantu, burung merak, burung elang, ular kobra, berbagaimacam burung kicau, kuda dll. Mamahnya mbak priza bercerita bahwa dulu, terdapat 7 ekor kuda, tetapi tinggal satu karena perawatannya susah, sehingga dijual. Setelah itu, karena sudah waktunya shalat dhuhur, kita shalat di mushola samping warung dahulu. Setelah shalat kita pulang dan sampai rumah pukul 13.00.
Menurutku, bukit cendana sepi pengunjung bukan karena menurunya jumlah pengunjung. Tetapi menurunnya pengunjung adalah karena kurangnya pengelolaan. Yaitu, ketidak konsistenan. Contohnya seperti; yang seharusnya buka jam 09.00, tetapi buka jam 10.00 atau bahkan yang seharusnya buka, malahan tutup. Padahal tertulis keterangan di google maps, bukit cendana buka 24 jam. Sehingga, pasti
sudah banyak orang yang seperti kami kemarin, akhirnya tidak akan kembali lagi ke sana. Cara mengatasi hal tersebut adalah, menggunakan metode giliran kerja.
Masalah sampah, banyak sampah yang berceceran. Ini dapat terjadi karena, kuranya kesadaran pengunjung terhadap sampahnya. Ditambah, pengelola tidak menyediakan tempat sampah. Untuk mengatasi hal tersubut, seharusnya beri himbauan kepada para pengunjung saat membeli tiket masuk, dan juga menyediakan tempat sampah di area bukit dan jalur. Dulu, saat aku dan keluarga jalan-jalan ke bukit cendana, dikenakan biaya masuk, tetapi kemarin tidak, karena tidak ada yang menjaga. Dan juga saat di jalur, lampu-lampu masih menyala, padahal sudah terang.